Bumiku Bagai Permadani Hijau Bersama Teknologi Hijau

ARayuNA




ARayuNA hadir untuk menemani Sobat sekalian . . .

Kali ini ARayuNA akan berbagi kisah dan informasi seputar "Teknologi Hijau".
Kira-kira Sobat sudah tahu belum ya, Apa yang dimaksud dengan Teknologi Hijau dan Apa manfaat dan kegunaan Teknologi Hijau untuk kita.

arayuna

Tentunya Sobat penasaran kan, yuk simak uraian berikut ...


Aduuuuh, panas sekali ya hari ini

Tentu kalimat ini sering Sobat dengarkan dari orang disekitar kita atau mungkin diri kita sendiri yang mengeluh hal demikian. Memang benar, berdasarkan data-data yang ada bumi kita kini mengalami peningkatan suhu yang luar biasa. Hal ini sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Selain suhu bumi yang makin meningkat Sobat tentu menyadari bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini. Bencana banjir, semburan gas, angin puting beliung, longsor, curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. 

"Sadarilah Sobat … Semua itu adalah tanda-tanda bumi kita tercinta mengalami kerusakan yang menuju pada kehancuran".


Sobat tentu sering mendengar kata-kata Pemanasan Global atau sering disebut Global Warming. Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

Apakah Sobat tahu penyebab Pemanasan Global ?
Penyebab Pemanasan Global salah satunya yaitu membakar sampah. 

arayuna

Mengapa membakar sampah merupakan salah satu penyebab Pemanasan Global ?
Urusan kita dengan sampah tidak berhenti saat kita membuang sampah saja. Membuang sampah di tempatnya memang baik, tetapi masih ada hal-hal yang kita perlu perhatikan setelah membuang sampah.
Beberapa dari kita tentu akan memilih untuk membakar sampah yang telah terkumpul. 

Apakah pilihan untuk membakar sampah merupakan pilihan yang baik? 
Tentu saja tidak baik, karena ternyata membakar sampah itu malah menimbulkan masalah baru lagi khususnya bagi kesehatan kita.
Saat membakar sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO).

Lalu kenapa dengan gas Karbon Monoksida (CO)?
Gas Karbon Monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.
Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga berbahaya. Masalah juga muncul dari sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar akan berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya. Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk senyawa penyebab kanker yaitu benzopirena, nyatanya mencapai 350 kali lebih besar dari asap rokok. Semakin jauh, kita bisa terjangkit kanker paru-paru, infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis.
Belum lagi dengan gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak atmosfer bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon, busa poliuretan yang ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat menghasilkan gas HCN yang berbahaya.
Membuang sampah di tempatnya memang belum cukup. Proses dalam menghancurkan sampah nyatanya masih jauh lebih ribet lagi. Sehingga pada dasarnya, kita pun perlu mengurangi sampah, terutama sampah-sampah yang susah mengurai. Mengurangi konsumsi, memaksimalkan produk yang bisa digunakan berkali-kali daripada yang sekali pakai.

Zat - Zat Pencemaran Udara


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,  Timbal dan Karbondioksida.
1.      Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2.      Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3.      Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4.      Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
5.      Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
6.      Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7.      Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8.      Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.



Beberapa dari kita ada juga yang memilih membuang sampah di sungai, karena menurut mereka hal itu lebih praktis daripada membakarnya.
ARayuNA
Sampah yang di buang di sungai bisa mengakibatkan aliran sungai tidak mengalir dengan baik. Hal inilah yang mengakibatkan seringnya terjadi banjir di negeri kita tercinta. 

Kira-kira berapa sih jumlah penduduk di Indonesia ?

Ya, betul sekali lebih kurang 200 juta jiwa
Bayangkan jika semua penduduk Indonesia membuang sampah tidak pada tempatnya. Sampah bertebaran dimana-mana, banjir melanda, bencana alam yang terjadi silih berganti. 


Lalu bagaimana cara pemecahannya ?
Sampah lebih baik kita daur ulang dengan tujuan agar dapat mengurangi Pemanasan Global.

Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang


Daur  ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
  1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
  2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
  3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
  4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
  5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
  6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.


Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang


Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut,
1.      Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
2.      Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
3.      Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.


Macam-Macam limbah yang dapat didaur ulang


Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.
  1. Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
  2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
  3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.
  4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
  5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.


Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang


Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau dimanfaatkan secara langsung.
1.      Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.
2.      Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3.      Sampah organic
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.


Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari


1.      Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.
2.      Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya, kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk). Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3.      Reduce
Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.
4.      Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5.      Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
6.      Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah produksi limbah.


Nah, bagaimana Sobat ARayuNA sekarang sudah bisa mengatasi sampah yang bertebaran kan. 
Berikut akan saya uraikan beberapa penyebab lain Pemanasan Global

Penyebab Lain Pemanasan Global :


Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960 yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuwan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.




Sekarang ARayuNA lanjutkan kembali mengenai Teknologi Hijau.

Apakah yang dimaksud dengan Teknologi Hijau ? 

Ada beberapa definisi mengenai Teknologi Hijau antara lain :
Teknologi adalah penggunaan sains alam sekitar untuk memelihara sumber dan alam sekitar kembali menjadi seperti semula.
Teknologi Hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi.
Teknologi Hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi.
Teknologi Hijau (Greentech) yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dimasa depan tanpa merusak sumber daya alam atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Teknologi lingkungan (envirotech) atau Teknologi Hijau (greentech) atau teknologi bersih (cleantech) adalah aplikasi ilmu lingkungan untuk melestarikan lingkungan alam dan sumber daya untuk mengekang dampak negatif dari keterlibatan manusia. Pembangunan yang berkelanjutan adalah inti dari teknologi lingkungan.
Teknologi Hijau (greentech) adalah pengembangan dan penerapan produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan lingkungan alam dan sumber daya, yang meminimalkan dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian dari Teknologi Hijau yang ada, ARayuNA simpulkan bahwa secara garis besar pengertian dari Teknologi Hijau adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam yang ada.

Di masa depan Teknologi Hijau akan dianggap sebagai tujuan dari kehidupan manusia karena manusia tidak bisa terus menerus menggunakan teknologi yang menyebabkan dampak negatif  terhadap lingkungan dan setiap bentuk kehidupan yang bergantung kepada lingkungan. Peran kita sebagai manusia yang senantiasa harus menjaga planet bumi dari kerusakan dan kehancuran. 
Teknologi Hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional yang diterapkan guna mengaplikasikan konsep Teknologi Hijau adalah proses pendaur-ulangan sampah, upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan terhadap efek negatif pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia. 

Konsep penerapan Teknologi Hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama  yang memiliki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
Keberlangsungan – Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
Pendaur-ulangan sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali 
Pengurangan Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi dan pola konsumsi.
Inovasi – Upaya untuk mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Viabilitas – upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi diseluruh bidang teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan. 
Edukasi – Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. 
Prinsip utama pada Konsep Teknologi Hijau meliputi 3 hal yaitu : 
  • Kenyamanan Sosial
  • Ekonomis
  • Ramah Lingkungan 

Penerapan
Ragam atau tipe dalam penerapan konsep Green Technology di dunia didasarkan pada prinsip-prisip utama pada Greentech. Konsep Greentech diterapkan untuk membantu manusia dari teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis dan ramah lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech yang diterapkan  dalam menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang minimal. Hal ini selaras dengan prinsip yang ada di konsep Greentech.

Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain :

Energi
Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan berdampak buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Penerapan konsep Greentech adalah untuk mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai dari sistem eksplorasi sumber energi, proses pengkonversian sumber tersebut menjadi energi hingga terbentuknya energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya efisiensi energi diharapkan pencemaran karbon dapat ditekan.
Solusi lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi dari fosil energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih potensial, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable energy merupakan konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi, beberapa contoh Renewable energy antara lain :
  • Waste to Energy
  • Biomass Enegy
  • Hydro Energy
  • Wind Energy
  • Solar Energy
  • Geothermal Energy

Contoh Penerapan di Indonesia : 
  1. Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik
  2. Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik
  3. Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah tanaman jarak, tebu, ketela, jagung)
  4. Pemanfaatan biogas dari limbah organik dan kotoran ternak  sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah/kayu bakar
  5. Pemanfaatan biogas sebagai pengerak generator gas untuk pembangkit listrik  

Bangunan
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan di dorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan.
Hal-hal yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek sebagai “pengurus bumi” (steward of the earth). Untuk strategi yang dapat diterapkan antara lain pemanfaatan material berkelanjutan, efisiensi lahan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik maupun secara sosial.

Contoh penerapan konsep design Green Building : 
  1. Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami
  2. Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan mengefektifkan design bangunan
  3. Pengelolaan limbah “closed cycle” untuk gedung tempat tinggal
  4. Menyediakan ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan/gedung yang dibangun
  5. Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan dan tahan lama 


Chemistry
Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, Environmental Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi kimia.
Green Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain :
  1. Menghindari penghasilan sampah
  2. Desain bahan kimia dan produk yang aman
  3. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya
  4. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)
  5. Penggunaan katalis 
  6. Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives) 
  7. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi maksimum  bahan mentah 
  8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman 
  9. Peningkatan efisiensi energi
  10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai 
  11. Pencegahan polusi 
  12. Peminimalan potensi kecelakaan kerja 
Contoh penerapan konsep Green Chemistry : 
  1. Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer
  2. Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat
  3. Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar
  4. Pemakaian enzim untuk pembuatan bahan dasar kosmetik
  5. Kacang kedelai sebagai Bahan Pembuatan Toner printer 
  6. Kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan lem perekat  

Nanotechnology
Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology yang merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko kerusakan lingkungan dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi serta untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.
Tujuan dari Green Nanotechnology ada dua yaitu :  
  1. Memproduksi Nanomaterials dan produk tanpa merugikan lingkungan atau kesehatan manusia, dan memproduksi nano-produk yang memberikan solusi terhadap masalah lingkungan hidup.
    Contoh :
    • Membran nano dapat membantu produk terpisah reaksi kimia yang diinginkan dari bahan limbah.  
    • Katalis Nanoscale bisa membuat reaksi kimia yang lebih efisien dan lebih boros.
  2. Mengembangkan produk-produk yang menguntungkan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
    Contoh :
    • Nanomaterials atau produk langsung dapat membersihkan situs limbah berbahaya, air desalinasi, polutan merawat dan memonitor polusi lingkungan.
    • Nanocomposites ringan untuk mobil dan alat transportasi lainnya dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi bahan yang digunakan untuk produksi.

Disini ARayuNA akan memberitahu sebuah rahasia besar dimana ada sebuah mobil yang dapat menghemat bahan bakar tanpa merugikan lingkungan ataupun kesehatan manusia. 

Pastinya Sobat ARayuNA pada penasaran kan ??

Yuk intip tampilannya . . .

ARayuNA

Sistem i-EGR yang menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2

Sistem eco-IDLE yang mengatur hidup-mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar.

1 st STAGE :


ARayuNA


Memiliki komponen yang lebih sedikit,sehingga lebih ringan dan menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit. Dengan "active ignition system" dan berbagai Improvement lainnya, bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi bahan bakar lebih dari 30% dibandingkan mesin-mesin Daihatsu saat ini. Dengan menggunakan sistem turbo, kami akan mewujudkan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar meskipun dengan mesin ber-cc rendah.


2 nd STAGE :


ARayuNA


Emisi CO2 Nol : Ramah Lingkungan

Precious metal free : menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah.

Mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan teknologi fuel cell lain


3 rd STAGE :


Daihatsu telah berkiprah selama 105 tahun di dunia otomotif. Berbagai teknologi berkualitas dengan harga terjangkau dan juga ramah lingkungan sudah dikembangkan oleh produsen mobil asal Jepang ini.
Daihatsu Motor Corporation (DMC) telah memiliki ‘blue print’ untuk pengembangan teknologi hijau masa depan. Daihatsu memiliki tiga tahapan dalam pengembangan teknologi hijau

Tahap pertama adalah pengembangan tekonologi ‘Eco-Idle’ yang mampu mengatur hidup  dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet atau ketika berhenti di lampu lalu lintas untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Pada tahap ini dengan sistem i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimalkan gas CO2. Fitur ini terpasang pada Daihatsu Mira e:S dengan konsumsi BBM bisa tembus 1 liter untuk 30 kilometer.

Tahapan kedua, mengarah pada mesin 2-silinder turbocharger. Mesin memiliki komponen-komponen lebih sedikit dan compact yang berdampak pada bobot lebih ringan, serta menggunakan sumber daya alam lebih sedikit.

“Dengan komponen-komponen lebih sedikit dapat mengurangi friksi mesin sehingga proses kinerja mesin menjadi lebih sempurna,” terang Satriyo Budiutomo, Research and Development Division, ADM. “Efisiensi bahan bakar bisa mencapaai 30 persen dengan target perjalanan 35 liter hanya membutuhkan BBM 1 liter.”

Tahap terakhir disebut Precious Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Pada tahap ini emisi gas buang CO2 nol. Ini merupakan wujud kendaraan yang ramah lingkungan. Material-material kendaraan ini menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit, tidak mengandung logam mulia, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih rendah.
Tahap ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dan tidak menghasilkan CO2. Zat ini adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru.


Berikut ini merupakan salah satu penampakan mobil Daihatsu dengan Teknologi Hijau :

ARayuNA

ARayuNA

ARayuNA

Wah . . . Keren banget ya Sobat Mobil Teknologi Hijau yang diciptakan Daihatsu. Dengan memakai kendaraan ini maka kita termasuk salah satu orang yang melindungi bumi dari kerusakan yang berujung pada kehancuran. Mari beramai-ramai kita lindungi bumi kita nan permai dengan cara seperti yang ARayuNA sudah jelaskan tadi.

ARayuNA
"Kembali Hijau Bersama Teknologi Hijau Daihatsu"


Selain memiliki Mobil Teknologi Hijau ternyata Daihatsu juga juga sangat peduli terhadap lingkungan Rumah Tangga. Hal ini terbukti dengan adanya Daihatsu BERHIAS (Bersih, Hijau, Asri dan Sehat). Apa sih sebenarnya Daihatsu BERHIAS ini, yuk kita simak ringkasan berikut !



Kesehatan masyarakat dimulai dari kesadaran tiap individu menciptakan lingkungan bersih dalam kehidupan sehari-hari. Sepertinya ungkapan sederhana di atas bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan berdampak besar. Itulah yang juga dilakukan ADM terhadap RW BINAANnya di RW 04 Kelurahan Sungai Bambu. PT ADM mengadakan penjurian Lomba Kebersihan antar RT di RW 04 yang bertajuk Daihatsu BERHIAS (Bersih-Hijau-Asri-Sehat)

Beberapa hal yang menjadi point penting dalam penilaian Daihatsu BERHIAS adalah Kebersihan, Penghijauan, Kesehatan, Kerapihan, Administrasi dan Perubahan. Dari point-point int tersebut dibagi lagi menjadi point Kebersihan lingkungan, halaman rumah, saluran air. Penghijauan meliputi pengadaan tanaman dan TOGA; Kesehatan meliputi adanya tempat sampah dan Jumantik. Kemudian kerapihan dilihat dari kondisi Lingkungan RT, teras rumah, dan saluran air. Point Administrasi dan Perubahan mencakup tentang adanya kader kebersihan dan juga perubahan sudah dilakukan di RT tersebut.


Berikut penampakan hasil Daihatsu BERHIAS

ARayuNA

ARayuNA

Keren kan Sobat ARayuNA Lomba yang diadakan oleh Daihatsu. Patut di contoh untuk lingkungan di sekitar kita.

 

Referensi :



♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Kalau ARayuNA sudah mulai menerapkan Teknologi Hijau, walaupun baru di mulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga atau tempat tinggal. Disini ARayuNA membuang sampah pada tempatnya, namun ARayuNA sudah terlebih dulu memisahkan jenis sampahnya seperti daun-daun kering, kertas dan botol bekas.



Setelah itu sampah yang sudah dipisahkan ARayuNA daur ulang menjadi sebuah kreasi seperti terlihat pada gambar berikut :




Gambar di atas merupakan salah satu contoh kreasi yang ARayuNA buat dari botol bekas, bagaimana dengan Sobat ARayuNA sudahkah menemukan sebuah kreasi dengan botol bekas ?



Gambar yang ini adalah salah satu kreasi dengan menggunakan kardus bekas dan kertas tak terpakai. Bisa digunakan untuk kotak kado ataupun bingkisan untuk seseorang yang Sobat sayangi.



Nah, kalau gambar yang ini adalah salah satu kreasi menggunakan daun kering. Kira-kira Sobat ARayuNA tahu tidak daun apa yang ARayuNA gunakan untuk membuat pigura foto diatas ini ?
Betul sekali, bahan utama yang digunakan adalah daun petai china kering atau yang sering disebut dengan Lamtoro. Wah unik kan Sobat ARayuNA ...



"Mulai sekarang mari bersama-sama kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat meningkatkan Teknologi Hijau karena dengan begitu alam kita yang indah dapat terselamatkan dari kehancuran dan kerusakan".



♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



ARayuNA


Syarat dan Ketentuan Lomba Blog :
  • Peserta wajib menjadi follower Twitter @DaihatsuIND & sudah like Fanspage Facebook Daihatsu Indonesia.
  • Peserta wajib menjadi follower Twitter @blogdetik & sudah like Fanspage Facebook BLOGdetik.
  • Peserta bebas menggunakan blog apapun (BLOGdetik, Blogspot, Wordpress, Kompasiana, dll). Namun jika menggunakan BLOGdetik akan dimasukkan di HOT BLOG.
  • Peserta wajib memasang banner "Teknologi Hijau" di dalam postingan sebagai tanda keikutsertaan kontes.
  • Wajib mencantumkan keyword "teknologi", "mobil", "hijau" pada postingan yang harus di hyperlink ke www.daihatsu.co.id
  • Minimal postingan sebanyak 500 kata.
  • Postingan ditulis dalam bahasa Indonesia.
  • Share judul dan short link postingan di Twitter dengan mention @blogdetik dan @DaihatsuIND menggunakan hashtag #teknologihijau.
  • Tulisan tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual pihak manapun juga.
  • Tulisan tidak boleh bermuatan politik dan SARA, atau memojokkan individu/golongan tertentu dan tidak melanggar hukum/aturan yang berlaku.
  • Tidak mempromosikan produk lain. Adapun makna mempromosikan adalah tidak menunjukkan nama merk, logo atau merek dagang selain milik penyelenggara.
  • Daihatsu berhak untuk menggunakan (termasuk namun tidak terbatas mengedit dan memodifikasi seluruh karya (postingan) peserta yang diikutsertakan dalam kompetisi ini untuk segala kepentingan Daihatsu.
  • Daihatsu berhak untuk mendiskualifikasi peserta dan/atau pemenang yang dianggap melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan kompetisi ini.
  • Disclaimer tulisan di luar tanggung jawab Daihatsu.
PERIODE LOMBA:
  • Periode lomba: 15 April - 5 Mei 2013
  • Periode polling: 6 Mei - 13 Mei 2013
  • Pengumuman Pemenang: 17 Mei 2013
SISTEM PENJURIAN:
  • Penilaian tulisan terbaik akan dilakukan oleh tim BLOGdetik dan juga tim Daihatsu Indonesia berdasarkan isi penulisan, kesesuaian tema, minimal pencantuman keyword dan gaya tulisan.
  • Penilaian tulisan terfavorit berdasarkan hasil polling 50 besar. Penentuan 50 besar oleh tim juri
  • Penilaian tulisan Most View berdasarkan view yang tercatat dalam sistem penghitungan yang digunakan detikcom.
  • Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Kompetisi tidak berlaku untuk karyawan/ keluarga Daihatsu Indonesia, detikcom, agency, dan pihak ketiga yang turut terlibat dalam penyelenggaraan kompetisi ini.
  • Pajak hadiah ditanggung oleh Pemenang. Promo ini tidak dipungut biaya. Hati-hati penipuan!




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

61 comments:

  1. WOW
    Keren pembahasannya lengkap banget
    Thanks ya

    ReplyDelete
  2. Mantap Teknologi hijaunya
    ajarin aku cara buat daur ulang dari botol bekas dong

    ReplyDelete
  3. Jadi tahu apa itu teknologi hijau
    makasih (f)

    ReplyDelete
  4. ulasannya lengkap sekali, keren dan bermanfaat

    ReplyDelete
  5. @Kevin Anggara : whehehe >_< biar jelas

    @arayy : thanks :)

    @Dany : Makasih ^_^

    ReplyDelete
  6. Mantap mbak
    Moga menang lagi ya ^_^

    ReplyDelete
  7. Nice info :D
    Mau ikutan jejak arayuna ah kreatif dan inspiratif

    ReplyDelete
  8. wah blognya cantik,kaya orangnya...#heh :D
    kunjung balik ya :D ardirahman.blogdetik.com

    ReplyDelete
  9. Petrus Andre : Makasih ya ^_^ salam kompetisi juga

    ReplyDelete
  10. Ardi Zx : wah >_< makasih ya kk
    udah aku kunjungi ya :)

    ReplyDelete
  11. ihhh WOW keren abis yang ini
    Ceritanya lengkap dan kreatif 10 jempol

    ReplyDelete
  12. Keren banget ni blognya orangnya juga keren (L)

    ReplyDelete
  13. Keren keren keren
    Bagus banget blognya
    Suka bnget deh

    ReplyDelete
  14. Perfect ulasannya aku suka
    sekarang jadi tahu apa itu teknologi hijau
    semua penyebabnya
    dan cara penyelesaiannya
    keren ya daihatsu

    ReplyDelete
  15. Mantap deh pokoknya
    lengkap dan jelas banget

    ReplyDelete
  16. Isti : wow makasih ya ^_^
    sering-sering berkunjung kesini ya

    ReplyDelete
  17. WOW PErfecto
    Lengkap banget ini paling keren dah (y)

    ReplyDelete
  18. Ulasannya keren banget
    Mulai dari apa itu global warming hingga teknologi hijau lalu diaplikasikan ke pendaurulang sendiri
    Wuih mantap TOP markotop deh

    ReplyDelete
  19. weleh weleh ni artikelnya bagus juga
    lengkap dan jelas sekali penjelasannya

    ReplyDelete
  20. Casey : Wah ada casey lagi ^_^ makasih ya, sering-sering main kesini

    ReplyDelete
  21. Ulasan lengkap, jelas dan mudah dimengerti
    TOP deh pokoknya

    ReplyDelete
  22. wiw keren sist
    moga menang yah

    ReplyDelete
  23. akhirnya ketemu juga ulasan teknologi hijau yang keren banget
    Suka banget sama tulisan kamu
    jelas banget penjelasannya
    Btw kreatif benget sampe bisa melakukan daur ulang sendiri
    >,< aku tidak bisa kek kamu, ajarin dong

    ReplyDelete
  24. Fiska Alorenza : Amin amin . .
    Makasih yah

    ReplyDelete
  25. Kella : wah makasih yah
    cara daur ulang ya?
    Gampang kok... memangnya mau coba daur ulang apa?

    ReplyDelete
  26. TOP banget penjelasannya lengkap dan jelas sekali

    ReplyDelete
  27. Penjelasannya lengkap banget
    cara penyampaiannya masuk
    mudah dimengerti dan tata bahasanya keren (y)

    ReplyDelete
  28. Keren (y)
    Panjang banget penjelasannya

    ReplyDelete
  29. Robbie AkaChopa : Amin..
    makasih ^_^ udah di like balik ya :)

    ReplyDelete
  30. Riza Firliansah : Wah makasih banget ya senang bisa dapat masukan.
    Iya, Ayu masih newbie kak kalo dalam blog. Masih dalam proses belajar dan belajar lagi ^_^ sekali lagi makasih ya kak :)

    ReplyDelete
  31. Wuih lengkap dan padat isi ulasannya ^_^
    Moga menang Amin AMin

    ReplyDelete
  32. Keren artikelnya
    jelas sekali dan mudah dipahami
    Sangat rapi

    ReplyDelete

Kritik dan Saran

animasi  bergerak gif